Suka penasaran deh, apa sih bedanya hand cream dan foot cream? Kenapa ga bisa pake 1 m body cream aja buat seluruh badan, tangan, kaki?

Ternyata beda, karena jenis kulit di kaki dan tangan juga beda.
Kulit kaki itu lebih tebal dan ga punya kelenjar minyak, jadi butuh kelembaban ekstra biar ga cepet kering.
Kulit tangan cuma punya sedikit lemak dan dia gampang keriput, apalagi dia sering terpapar matahari, debu, angin, bikin dia keliatan tua lebih cepet.

This article really helps me to find it out 🙂
http://sandlinebeauty.com/what-is-the-difference-between-face-cream-hand-cream-and-foot-cream/71330/

View on Path

:) Review The One Colour Unlimited Lipstick

It’s been so long!

Udah lama banget saya nggak ngeblog yang “layak”. You know, ngeblog sambil nongkrong di depan laptop. Menikmati tiap sentuhan dengan tuts keyboard ((“tuts” :D)) sambil menyesap teh, membaca hasil tulisan saya lagi, kemudian mengeditnya. Haha.

Kali ini, nggak bisa dibilang “layak” juga sih. Tau nggak, saya nulis ini sambil nungguin antrean poliklinik di kampus saya. Dan, nulisnya enggak pake laptop, boro-boro sambil minum teh. Seadanya. Pake Asus Zenfone kesayangan saya (lho kok malah promosi hape).

This time, saya mau kasih review produk favorit saya, The One Colour Unlimited Lipstick! 😀

The One 16

Okey, di gambarnya ada 3 produk ya, tapi kita fokus dulu sama lipstiknya 🙂

For me, lipstik ini oke banget. Best lipstick so far! Teksturnya matte, tapi terasa lembut banget di bibir 🙂 Warnanya juga tahan lama lhoooo.

Saya termasuk yang jarang pake lipstik karena sering nggak cocok sama tekstur atau penampakan warnanya. Tapiii yang satu ini beda. Warna favorit saya tuh yang Absolute Blush (kode 30571). Warnanya cerah tapi nggak norak. Pulasannya di bibir juga halus. Rasanya “nempel” banget di bibir. Setelah seharian dipake, bibir masih terasa lembab, sama sekali nggak kering 🙂

Kalau mau warna yang lebih soft-pink, cobain Infinite Rose deh. Atau, kalau mau yang soft cenderung nude, pilih Rosewood Eternity.

Ah ya, saya juga punya testimonial nih dari salah satu pelanggan saya yang pake warna Endless Red 😉

IMG_20150113_105417

By the way, saya juga udah coba minum dan makan dengan lipstik ini. MTernyata masih nempel jugak! Tapi begitu saya lap bibir pake tisu, hilang deh (Yaiyalahh).

Kalau tertarik untuk memesan (diskon di Bulan Maret lho!) , atau pengen gabung jadi member (diskonnya lebih gede dan ada keuntungan sebagai penjual dan pebisnis), hubungi saya di sinii:

Whatsapp: 081553648529

ID Line: talisanoor

See ya on the next posting!

Sayonara Wajah Kusam!

Males banget yaaahhh sama wajah kusam. Pengennya sih punya wajah yang cerah berseri.. ya ga sih?? Oriflame punya rangkaian pembersih dan pelembab niih untuk mengatasi wajah lelah dan kusam. Say hi to Pure Nature Grape! Bulan ini adalah launching  exfoliating cleanser, face cream, dan eye creamnya. Jangan ketinggalan promonya ya, diskon 30-50% 🙂

Simak juga tips mengatasi wajah kusam oleh Tussy Inggriani, Beauty Specialist Oriflame Indonesia berikut ini :

http://www.beauty911.info/wajah-kusam-bye/

9

Di antara pilihan ini…

Saya sih masih punya banyak mimpi yang saya ingin realisasikan, dan itu nggak cukup dari penghasilan kantor aja. Kemungkinan mencapainya ada 2:

1. Nunggu naik gaji sampai … mungkin 10 tahun lagi?

2. Nabung sebanyak-banyaknya, kurangi pengeluaran, hidup hemat banget.

Kalo nunggu naik gaji, kelamaan.

Kalo mengurangi pengeluaran… Well, daripada mengurangi pengeluaran, lebih baik menambah penghasilan kan? Mengurangi pengeluaran itu terbatas, tapi menambah penghasilan itu bisa tak terbatas :))

Mental Block

Akhir-akhir ini saya sering banget denger kata “mental block”. Di kampus, dibahas. Di Oriflame, juga sering banget disebut2. Dulu, di STAN pun juga pernah dibahas sama dosen saya, Pak Dandossi Matram. Hihi.

Apa sih mental block itu?

Block itu rintangan/halangan. Mental itu pikiran. Mental block itu halangan yang dibuat oleh pikiran kita sendiri.

“Ah aku nggak pinter ngomong. Mana bisa jadi presenter.”

“Ah, aku bego. Mana mungkin lulus tes beasiswa.”

“Ah, aku nggak bakat bisnis. Pasti nanti gagal.”

“Ah, aku nggak punya channel ‘orang dalam’, pasti ga bakal diterima kerja disitu.”

Pikiran-pikiran kayak gitu tuh yang menghalangi kita untuk sukses. Masa, belum mulai udah mundur duluan? Hehehe. Banyak lho orang yang awalnya ga bisa apa-apa, tapi kemudian berhasil mencapai cita-citanya.

Terus gimana cara mengatasi mental block?

Gini, bayangkan kamu lagi mendaki gunung. Di jalan setapak, ada batu besar yang menghalangi. Terus, apa yang akan kamu lakukan?

a. Balik arah, pulang.

b. Mendorong batu itu sampai ke puncak.

c. Menyingkirkan batu itu.

d. Menganggap batu itu tidak ada.

Pilihan yang paling logis adalah yang c dong?

Masa iya ketemu batu aja pulang?

Masa iya batunya dibawa sampai ke puncak? Berat ga tuh?

Masa iya batunya dianggap ga ada? Terus gimana ngelewatinnya doong ciinnn. Emangnya kita bisa jalan menembus batu? 😀

Nah, kalau mental block diibaratkan kayak batu penghalang itu, cara mengatasinya ya pertama-tama, dengan mengakui bahwa dia ada. Dan kedua, yang paling penting, dengan membuangnya pelan-pelan.

Kenapa harus dibuang? Karena, kita akan sulit melangkah kalau masih membawa-bawa mental block itu. Bayangkan kamu mendorong batu besar itu sampai ke puncak.

Kenapa pelan-pelan? Ga harus pelan juga sih, tapi umumnya kan mental block, seperti si batu besar itu, cukup berat. Biasanya dia muncul dari pola pikir dan cara pandang yang udah lamaaa terbentuk, sehingga melekat lebih kuat di pikiran. Menyingkirkan batu besar itu caranya nggak sama kayak menyingkirkan kerikil. Kerikil mah ringan. Disentil juga hilang. Nah kalo batu besar? Butuh kesabaran, tenaga, dan waktu yang lebih banyak 🙂

Ngak usah stres juga kalo masih belum bisa menghilangkan mental block. Sabar, karena waktu yang dibutuhkan mungkin nggak bisa instan. Ada orang yang bisa cepet, ada juga orang yang membutuhkan waktu lebih lama. Yang penting, sadari bahwa mental block itu cuma menghalangi kita untuk melangkah menuju kesuksesan. Sadari juga bahwa kita memang berniat untuk menghilangkannya.

Misalnya, kita ga yakin nih bakal sukses bisnis MLM di Oriflame. Tapi, jangan diem aja. Beranikan diri dan singkirkan si “batu besar”! Cara menyingkirkannya gimana? Ya, mulai dengan menantang diri kita sendiri. Daftarkan diri kita dan jalani dengan sungguh-sungguh. Pelan-pelan, buang jauh-jauh ketidakyakinan kita. Semakin mental block tersingkir, semakin mantap dan ringan lho langkah kita. Rasanya, langkah kita menjadi dimudahkan. Dan, teruslah melangkah ke puncak! 🙂

Yakin Bisa!

Saya punya mimpi, yang salah satunya adalah mimpi untuk mandiri secara finansial.

Well, sedikit flashback, pada sebuah kelas bahasa Arab yang saya ikuti beberapa tahun silam, guru bahasa Arab saya memaparkan visinya untuk membantu kaum muslim untuk mandiri dan kuat secara finansial melalui kegiatan wirausaha. Hal ini menurut saya adalah cita-cita yang mulia. Pelan-pelan ide ini memberikan kesadaran bagi saya bahwa bisnis adalah hal yang memberikan banyak manfaat. Tidak hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga memberikan penghidupan bagi banyak orang. Selain itu, dengan kuat secara finansial, kegiatan bersedekah (secara finansial) juga lebih mudah untuk dikerjakan, bukan? Dengan semakin banyaknya sedekah yang diberikan, mudah-mudahan manfaatnya juga lebih meluas dan lebih signifikan.

Selain ituu, dengan mandiri secara finansial, ibadah itu lebih konsen gitu lho. Kita ga perlu mikir perut. Mikirnya tinggal gimana cara untuk meningkatkan kualitas hidup khususnya secara spiritual. Hehe. Kalo ada kesempatan untuk mencuri misalnya, itu ga bakal kita lakukan karena kita toh udah “punya”. Itu pandangan saya lho. Intinya, mimpi saya untuk mandiri secara finansial itu juga bertujuan untuk ibadah.

Sementara itu…

Saat ini saya sedang bekerja di sebuah instansi pemerintah. Secara umum, saya punya mimpi untuk “make the world a better place to live in”. Jalan saya untuk mencapainya adalah melalui pemerintahan. Saya punya mimpi bahwa pemerintahan kita akan menjadi jujur, adil, dan profesional. Saya ingin berkontribusi dalam hal tersebut. Saya ingin mencurahkan tenaga dan pikiran saya untuk mewujudkannya. Saya nggak pengen keinginan saya itu terganggu dengan kebutuhan untuk mengisi kekurangan finansial saya. Saya sih pengen kerja di bidang pemerintahan itu untuk sedekah aja, bukan untuk cari duit.

Tapi tetep butuh makan dong? Tetep pengen seneng-seneng dong? Tetep pengen belanja dan jalan-jalan ke luar negeri juga dong? Terus gimana caranya?

Saya pengennya cari duit mah dari bisnis aja yang jujur. Oriflame adalah kendaraan saya. Saya lihat bisnisnya fair, yaitu tidak dengan cara yang licik dan menipu. Produknya bagus dan halal. Modalnya kecil dan mudah untuk dimulai. Waktu kerjanya fleksibel. Kegiatan pembinaannya sangat positif dan bermanfaat. Pengetahuan dan inspirasi yang didapatkan juga banyak. Silaturahmi pun dapat terjalin dengan baik dengan orang-orang lama maupun baru. Saya jatuh cinta dengan bisnis ini.

Saya yakin, bisnis yang dijalankan dengan fair pasti akan memberikan berkah. Paling tidak, Oriflame sudah memenuhi kriteria tersebut. Sekarang, tingga bagaimana saya menjalaninya. Contoh suksesnya sih sudah banyak 🙂 Contoh gagalnya juga banyak 🙂 Lho, terus jaminan suksesnya apa? Tentu yang bisa menjamin kesuksesan kita itu ya diri kita sendiri. Tidak ada usaha yang sia-sia, dan bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Saya yakin, we can achieve anything if we put efforts in it.

Menurut saya sukses adalah proses kehidupan yang tidak selalu melulu diukur dengan uang. Well, uang memang instrumen yang paling mudah diukur, tetapi perubahan sikap, pertambahan relasi, peningkatan kepercayaan diri, juga adalah bagian dari kesuksesan.

Saat ini saya masih dalam tahap belajar. Saya masih cupu kalau dibandingkan dengan teman-teman seperjuangan yang lain. Mereka sangat hebat. TAPI, all I know is, if I stop here, then it ends. So I won’t stop. Yang namanya pembelajaran itu memang akan berkelanjutan tiada akhir. Tapi dalam prosesnya, selalu ada pertambahan pengetahuan dan perubahan sikap yang, semoga saja, selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang tadinya konsultan 0%, naik menjadi 3%, dan semoga naik dan naik terus sampai Executive Diamond Director 🙂 Yang tadinya malu-malu, menjadi pede. Yang tadinya kucel, menjadi wangi dan rapi. Hehe. Pokoknya dinikmati aja. What’s the point of doing these activities if we don’t enjoy it? We are humans, not robots. Just love what you do, do your best, and success will follow.

Ahaha. Tulisan ini agak muter-muter dan nggak to the point ya? Tapi yaudah sih, this is my page and I

write what I want to write. Hahaha.

Oke, balik lagi ke mimpi saya. Menjadi mandiri secara finansial. Bisa bekerja sesuka hati di bidang pemerintahan tanpa memikirkan gaji (yang ini mungkin sedikit absurd. Ada nggak ya yang berpikiran sama dengan saya tentang hal yang satu ini? Hihi). Menjadi bermanfaat. Ah ya, dan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Saya yakin melalui Oriflame saya bisa mencapai itu semua. Pasti bisa! 🙂

write what I want to write. Hahaha.

Oke, balik lagi ke mimpi saya. Menjadi mandiri secara finansial. Bisa bekerja sesuka hati di bidang pemerintahan tanpa memikirkan gaji (yang ini mungkin sedikit absurd. Ada nggak ya yang berpikiran sama dengan saya tentang hal yang satu ini? Hihi). Menjadi bermanfaat. Ah ya, dan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Saya yakin melalui Oriflame saya bisa mencapai itu semua. Pasti bisa! 🙂

Semangat!

Salah satu hal yang membuat saya kerasan di Simple BizNet adalah semangat anggotanya. Mereka sangat… militan. Determinasinya tinggi. Usahanya pol. Supporting groupnya juga sangat oke.

2 minggu ini saya mengikuti training Road to Senior Manager (RTSM). Trainingnya simpel tetapi menggugah. Di akhir sesi, kami selalu diberi tugas. Tugasnya juga simpel tapi esensial. Oh ya, training ini diperuntukkan bagi para anggota Core Team Simple BizNet.

Saya salut. Sungguh. Semangat dan antusiasme trainer dan traineenya sangat tinggi. Trainingnya sendiri juga sangat sistematis. Ada tahapan-tahapan yang dilalui. Dan, siapapun yang tidak mengerjakan tugas akan dihentikan dari project ini.

Dalam bidang ini, seandainya tidak diberikan dorongan seperti itu, mungkin saya akan menyerah dengan mudah. Memang, menyerah memang lebih mudah bukan? Tetapi saya tidak mau. Tanggung. Saya sudah sampai disini. Saya mengingat sebuah pepatah bijak yang kurang lebih berbunyi begini, “You may walk slowly but you must never stop.” Apabila saya menyerah sekarang, semuanya akan sia-sia.

“Ini bukan bidang saya”, “Saya lelah. Banyak hal yang harus saya urusi sekarang selain Oriflame”. Kadang, saya berpikir demikian. Tapi, apakah salah mencoba hal baru yang “belum” menjadi bidang saya? Everybody has a zero starting point, and that’s okay. Apakah salah memiliki banyak urusan? Tidak. Namanya juga hidup. Semua hal di dalam hidup kita sangat multidimensional dan transdepartemental (hayah, penggunaan istilahnya mulai ngaco, kekeke). Intinya, kita sebagai manusia memang menjalankan banyak peran dalam hidup. Misalnya, sebagai mahluk Tuhan, sebagai teman, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai pekerja, sebagai anak, dan seterusnya. Memiliki banyak urusan adalah hal yang lumrah. Jika hal itu dijadikan alasan untuk berhenti, mungkin tidak banyak orang yang sukses di bidang ini sekarang.

Saya tau, saya butuh fokus. And I’m trying to do it properly right now.

There is no regret. Selalu ada yang bisa kita pelajari. Menurut saya, kita tidak bisa memuaskan semua orang. Akan ada beberapa orang yang kecewa dengan kita. Kita hanya perlu berusaha yang terbaik. This is not my excuse, but… kalau saya tidak memaksakan diri saya pada kondisi terdesak, mungkin saya tidak akan pernah sampai kemana-mana. Mumpung masih muda, saya merasa lebih baik mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya, berbuat kesalahan, dan belajar dari kesalahan itu, daripada mencari aman dengan menghindari keterlibatan dengan banyak hal. Filosofi hidup yang aneh? Tidak, menurut saya. Mungkin pemikiran ini berbeda dengan beberapa pemikiran orang lain, tetapi tidak aneh. Kalaupun aneh, yasudah, yang penting sampeyan ndak terganggu to? 🙂

Ketika masih muda, kita cenderung menanggung risiko yang kecil. Paling-paling, imbasnya hanya kepada diri sendiri. Dengan menggali banyak pengalaman dan bertemu dengan lebih banyak orang, kita bisa belajar lebih banyak, berpikir lebih luas, dan insyaallah dapat mengambil keputusan dengan lebih arif, ya karena banyak aspek yang kita pertimbangkan itu, berkat pengalaman-pengalaman yang telah kita alami.

Tuh kan jadi ngelantur. Hahaha.

Eniwei.

Siapapun berhak untuk sukses dengan caranya masing-masing (selama itu legal dan tidak menzalimi orang lain). Siapapun ia, apapun bidangnya. Let’s just be supportive one another. Indah bukan apabila kita bisa sukses bersama-sama tanpa saling jegal dan tanpa saling mencemooh?

Kamupun demikian! Success is in you 🙂